Hunian Inklusif yang Aman dan Nyaman

Teman uwitan sudah pernah mendengar istilah inklusif belum? Atau teman uwitan sudah tau apa itu hunian inklusif ? Sekarang uwitan mau sharing berbagai hal terkait inklusif. Pengertian inklusif kita gunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang  terbuka, mengajak dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya.

Sebagai contoh sederhananya, kamu mungkin pernah melihat trotoar di jalan memiliki tekstur seperti ilustrasi gambar di atas. Gambar di atas biasa kita sebut dengan nama Tactile Paving. Pemakaian model paving seperti itu adalah salah satu contoh penerapan inklusif. Tactile Paving digunakan untuk membantu para penyandang tuna netra bisa berjalan dengan aman pada tempat umum. Paving yang memiliki tekstur bulat memiliki arti untuk berhenti kemudian tekstur garis memiliki arti berjalan.

Lalu, seperti apa penerapan lingkungan inklusi pada rumah atau hunian kita?

Desain rumah yang kurang ideal kerap kali membuat para difabel mengalami kendala dalam beraktivitas sehari-hari. Padahal, aksesibilitas yang baik di dalam rumah akan meningkatkan kualitas hidup mereka di dalam rumah. Dengan begitu, para difabel akan semakin nyaman tinggal di dalam rumah. Untuk itulah ada sebuah ide dalam desain rumah bagi para penyandang disabilitas yang disebut dengan Desain Inklusif. Desain inklusif disebut sebagai infrastruktur rumah yang “bebas penghalang” bagi para difabel. Melansir Wecapable.com, konsep desain universal yang dicetuskan oleh seorang arsitek, Ronald L. Mace. Desain universal bertujuan untuk memudahkan para penyandang disabilitas dalam beraktivitas di rumah mereka masing-masing. Rumah yang dibangun dengan konsep desain universal sebenarnya tak jauh berbeda dengan rumah tinggal pada umumnya. Desain universal adalah konsep yang sangat luas dan mencakup banyak hal, tak hanya berguna untuk para difabel, melainkan hampir semua orang.

Hunian inklusif dengan penerapan railing tangga

Railing tangga atau biasa kita sebut pegangan tangga ini sangat membantu sekali untuk orang-orang yang memiliki penurunan kemampuan kekuatan. Misal, seorang lansia dapat tetap berpegangan pada railing tangga untuk menambah kekuatan tumpuan saat mereka berjalan di tangga. Contoh lainnya adalah bagi penyandang tuna netra, railing bisa menjadi sarana untuk memandu atau membantu mereka saat naik turun tangga.

Ukuran ketinggian handrail yang ergonomis dan sesuai untuk lingkungan inklusif adalah 85cm, dengan ukuran seperti itu para penyandang disabilitas, anak-anak, hingga lansia dapat dengan mudah dan nyaman menggunakan fitur handrail pada tangga.

Tidak hanya pada tangga, handrail juga bisa kamu aplikasikan pada ruang lain seperti teras atau lorong pada rumah.

Ramp untuk akses kursi roda

Pasti kamu sering menjumpai konsep akses jalan seperti gambar di atas pada pintu masuk mall atau rumah sakit. Pada bagian sebelah tangga terdapat sisi miring yang fungsinya untuk memudahkan akses para pengguna kursi roda yang kita namakan Ramp. Tidak hanya di tempat umum, kamu juga bisa menerapkan pada rumahmu.

untuk ukuran ramp sendiri idealnya memiliki ukuran lebar 120cm dan juga lengkap dengan hand railing yang memiliki ketinggian 65-80cm. Kemudian, dalam menentukan kemiringan menggunakan skala 1:12. Misal ketinggian yang kamu inginkan 0.3m berarti kamu harus membuat ramp sepanjang 3.6m. Hal tersebut dapat membuat pengguna kursi roda mengakses tanpa harus dengan bantuan oleh orang lain. Jangan lupa juga, permukaan ramp harus menggunakan material anti slip agar tidak berbahaya.

Handle inklusif untuk kamar mandi

Fungsi dari handle di atas kurang lebih hanpir sama dengan railing pada tangga. Mungkin ada beberapa fitur lebih pada handrail pada kamar mandi, seperti beberapa merk menggunakan material Rubber agar handle memiliki grip yang lebih baik dan tidak licin.

Untuk ketinggian pemasangan handrail pada kamar mandi bisa kamu coba di tinggi 85cm. selain ketinggian, kita juga perlu mempertimbangkan material seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.

Hunian inklusif perlu memiliki sirkulasi dalam ruang yang cukup untuk kursi roda

Tidak hanya ramp, sirkulasi dalam ruangan pun kita perlu menyesuaikan agar para pengguna kursi roda dapat bergerak dengan leluasa di dalam rumah.

Ukuran yang ideal untuk sirkulasi kursi roda adalah selebar 110cm. dengan ukuran tersebut, pengguna kursi roda dapat dengan leluasa bergerak dan berotasi tanpa hambatan.

Nah, info di atas tadi adalah beberapa hal utama yang perlu kamu perhatikan untuk penerapan lingkungan yang inklusif. Kemudian, masih ada beberapa hal lagi selain ukuran yang perlu kamu pertimbangkan untuk tetap menjaga keamanan dan kenyaman lingkungan inklusif.

Penggunaan dinding dan lantai bertekstur

Penerapan tekstur pada lingkungan hunian inklusif merupakan hal penting. Mengapa? Karena beberapa orang yang memiliki keterbatasan sangat mengandalkan indra peraba mereka. Selain sebagai penuntun, tekstur juga dapat membuat mereka merasa lebih aman karena dapat mengurangi slip terutama pada area basah seperti wastafel dan kamar mandi.

Penggunaan stair nosing pada sudut tangga

Kamu pasti pernah menemukan permukaan kasar atau tangga yang di pasang karet pada sudutnya. Itu adalah Stair nosing, yang memiliki fungsi sebagai anti slip. Selain fungsi yang menjaga agar berjalan pada tangga tetap aman, stair nosing juga dapat melindungi sudut tangga agar tidak rusak. Sudut yang tajam tidak hanya berbahaya buat manusia tapi sudut tajam juga rawan penyok atau terkelupas. Warna kontras pada stair nosing juga sebagai guideline agar mata kita lebih berhati-hati dan waspada.

Itulah beberapa info tentang Hunian inklusif yang Uwitan bisa bagikan ke kamu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *