Sekilas tentang Uskup Sowada
Mgr. Alphonsus Augustus Sowada OSC adalah seorang misionaris Katolik kelahiran Colorado yang menjadi uskup pertama di Keuskupan Agats dan ia hadir di tengah-tengah masyarakat Asmat di Papua. Setelah menerima tahbis menjadi imam di Indiana pada 1958, ia meraih gelar Master dengan fokus studi antropologi budaya di Universitas Katolik Amerika pada 1961. Pada Mei 1961 tibalah ia di Asmat dan bertugas menjadi pastor paroki Sawa-Erma sejak 1962.

Sumber Gambar: Sesawi.net
Uskup Sowada Mendirikan Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat
Saat pertama-tama ia berada di Asmat, Uskup Sowada memiliki niat dan mimpi untuk mengenalkan budaya Asmat keluar dari wilayah teritorial Papua. Ia ingin berbuat sesuatu untuk kemajuan kesenian dan kebudayaan Asmat. Uskup Sowada mulai mengoleksi berbagai jenis dan motif ukiran Asmat berdasarkan wilayah Asmat. Ia juga mulai menghimpun dan membina para pengukir Asmat untuk mengembangkan keterampilan mereka. Berkat dukungan masyarakat Asmat, ia berhasil mendirikan Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat dan mulai dibuka pada 17 Agustus 1973. Seluruh hasil seni ukir Asmat yang dianggap terbaik dikoleksi di museum tersebut. Alasan ia mendirikan museum tersebut adalah bahwa kebudayaan dan aneka kearifan lokal masyarakat Asmat adalah pijakan bagi proses pemajuan dan masa depan suku Asmat.
Berangkat dari alasannya tersebut, ia juga berusaha melanjutkan upaya-upaya baik lainnya seperti melakukan penelitian dan pengumpulan berbagai objek budaya Asmat. Hal ini juga menjadi bagian dari tugas penting gereja Katolik untuk terus melestarikan kebudayaan Asmat. Museum yang pernah mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto pada 1987 ini juga cukup menarik perhatian banyak peneliti, antropolog, sosiolog, dan kelompok intelektual untuk datang ke Asmat. Keberadaan museum tentu sangat berarti bagi masyarakat Asmat. Bagi mereka, museum ini adalah rumah bagi mereka untuk merasakan dan mengalami perjumpaan dengan roh-roh leluhur masyarakat Asmat.
Bagi Uskup Sowada, seni dan kebudayaan masyarakat setempat sangat penting dan perlu dihargai. Uskup Sowada berhasil memperkenalkan kebudayaan Asmat hingga ke luar Indonesia. Berkat dilaksanakannya Festival Pesta Budaya Asmat di Agats sejak 1981, pihak pemerhati kebudayaan dari luar negeri juga menyorot kebudayaan Asmat. Berkat Uskup Sowada, kesenian dan kebudayaan Asmat terutama seni ukir Asmat dikenal oleh banyak masyarakat di dunia. Koleksi kebudayaan Asmat kini juga menjadi bagian penting dari Metropolitan Museum of Art New York.
Referensi:
Sianipar, Drs. Jonner. (2008). Makna-Makna Ritual Patung Mbis Asmat. Jayapura: Balai Bahasa Jayapura.
Hariyadi, Mathias. (2014, 21 Januari). Mgr. Alphonse Sowada Membangun Agats Asmat melalui Pengembangan Seni Budaya. Diakses pada 6 Februari 2025, dari https://www.sesawi.net/mgr-alphonse-sowada-membangun-agats-asmat-melalui-pengembangan-seni-budaya-1/
Ohoiwirin, John. (2023). Representasi Jati Diri Suku Asmat di Tengah Modernisasi. Diakses pada 6 Februari 2025, dari https://asmatmuseum.org/asmat-museum/