ergonomis - headline

Standar Ergonomis pada Produk Furniture

Standar ergonomis pada furniture perlu diperhatikan. Pernahkah kamu merasakan pegal atau nyeri saat menggunakan suatu furniture? Furniture dengan desain ergonomis tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan saat kamu gunakan. Tidak sekadar sebagai dekorasi semata, melainkan juga berfungsi untuk membantu atau memudahkan aktivitas keseharian penggunanya.

Furniture ergonomis menerapkan perhitungan yang tepat dan ideal. Kalkulasi yang tepat pada furniture kamu perlukan untuk memberikan kenyamanan dan kesehatan pada penggunanya. Produk furniture yang kamu rancang tanpa perhitungan yang tepat dapat menyebabkan gangguan kesehatan, misalnya pada tulang atau otot (musculoskeletal disorder), di masa depan. Agar pandai dalam memilih produk furniture, penting untuk dapat membedakan furniture ergonomis dengan furniture tidak ergonomis.

Kamu dapat mengetahui perbedaan antara furniture ergonomis dan furniture tidak ergonomis melalui metode RULA dan metode REBA. Singkatnya, metode REBA bisakamu pakai untuk mengukur anggota badan bagian atas yang kamu pakai untuk beraktivitas, sedangkan metode REBA berguna untuk mengukur aktivitas berdasar postur tubuh atau keseluruhan badan. Melalui metode RULA dan metode REBA, kamu bisa menganalisis postur tidak tepat yang tanpa sadar kamu lakukan saat beraktivitas. Sebelum mengetahui tentang metode RULA dan REBA lebih detil, akan lebih baik jika memahami dahulu aktivitas yang menggunakan kedua metode ini.

Aktivitas yang Menggunakan Perhitungan RULA dan REBA

Banyak aktivitas sehari-hari yang dapat kamu ukur menggunakan metode RULA dan metode REBA. Pada dasarnya, aktivitas yang kamu lakukan hanya menggunakan anggota badan bagian atas dapat kamu ukur menggunakan metode RULA. Aktivitas yang kamu lakukan mengandalkan keseluruhan tubuh dapat kamu ukur menggunakan metode REBA. Dua prinsip dasar ini perlu kamu pahami agar tidak salah dalam menganalisis postur tubuh menggunakan metode RULA dan REBA.

Ergonomis dalam Aktivitas Bekerja

Aktivitas bekerja merupakan salah satu contoh aktivitas yang dapat kamu hitung menggunakan metode RULA. Saat bekerja menggunakan laptop/komputer sambil duduk di kursi kerja, anggota badan bagian atas yang kamu gunakan adalah punggung, leher, tangan, lengan atas, dan pergelangan tangan. Anggota badan bagian inilah yang paling aktif digunakan saat bekerja sambil duduk, terutama punggung dan pergelangan tangan.

Berbeda lagi metode yang akan kamu gunakan jika kamu bekerja sambil berdiri. Bekerja sambil berdiri bisa saja memanfaatkan keseluruhan anggota badan. Maka, perhitungan skor-nya menggunakan metode REBA.

Ergonomis dalam Mengenakan Sepatu

ergonomis - mengenakan sepatu

Aktivitas memakai sepatu kita ukur menggunakan metode REBA. Ketika mengenakan sepatu, anggota badan yang kamu gunakan adalah punggung, pergelangan tangan, tangan, leher, dan kaki. Anggota badan inilah yang aktif bekerja saat kamu memakai sepatu dengan cara duduk di kursi.  Jika kamu mengenakan sepatu sambil duduk lesehan, punggung akan menanggung beban besar karena posisi yang sangat membungkuk.  Alangkah baiknya untuk duduk di bench ketika memakai sepatu agar mendapat posisi duduk yang nyaman.

Menghitung RULA dan REBA untuk Mengetahui Posisi Ergonomis

Menghitung menggunakan metode RULA dan REBA secara manual membutuhkan ketilitian. Selain membutuhkan ketelitian, proses pengukuran yang kita lakukan juga panjang dan cukup rumit. Ada cara lain yang bisa kamu gunakan untuk bisa melakukan metode RULA dan metode REBA secara sederhana, yaitu menggunakan kalkulator RULA dan REBA.

Kamu bisa mengakses kalkulator ini di website ergo-plus. Tentunya kamu harus memiliki akun dengan cara melakukan registrasi dahulu sebelum bisa menggunakan software tersebut. setelah melakukan registrasi di website, klik icon ergonomic di sebelah kiri halaman website. Lalu, kik tombol add new pada bagian bawah website. Kamu bisa klik Objective Assessment kemudian pilih REBA atau RULA.

Ada dua hal penting yang perlu kamu perhatikan saat menganalisis menggunakan metode RULA dan REBA. Bila aktivitas yang kamu lakukan hanya memakai tubuh bagian atas maka menggunakan teknik analisis RULA. Bila aktivitas yang dilakukan mengandalkan keseluruhan tubuh maka menggunakan teknik analisis REBA. Dua hal tersebut perlu kamu tentukan sebelum mulai menganalisis postur tubuh.

Analisis Postur Tubuh Menggunakan Metode RULA

ergonomis - rula

 

Kamu bisa memilih contoh aktivitas saat makan sambil duduk di kursi. Aktivitas saat bekerja menggunakan metode RULA karena hanya mengandalkan anggota badan bagian atas. Ada beberapa anggota badan bagian atas yang perlu dianalisis.

Pertama, posisi lengan & gerakan tambahan pada lengan. Pertanyaan pertama ini menganalisis tentang derajat pergerakan dari lengan serta gerakan tambahan yang dilakukan pada lengan saat aktivitas makan. Kedua, posisi tangan & gerakan tambahan pada tangan. Pertanyaan kedua ini menganalisis tentang derajat pergerakan posisi tangan serta gerakan lain yang dilakukan oleh tangan ketika melakukan aktivitas makan. Ketiga, posisi pergelangan tangan & gerakan tambahan pada pergelangan tangan. Pertanyaan ketiga ini menganalisis tentang derajat pergerakan serta gerakan berputar pada pergelangan tangan ketika makan.

Keempat, penggunaan otot pada tangan & pergelangan tangan. Pertanyaan keempat ini menganalisis tentang gerakan sama yang repetitif oleh otot tangan dan pergelangan tangan saat aktivitas makan. Kelima, beban yang ditopang oleh tangan & pergelangan tangan saat beraktivitas. Pertanyaan kelima ini menganalisis tentang besar beban yang dibawa oleh tangan & pergelangan tangan ketika melakukan aktivitas makan.

Keenam, posisi leher & gerakan tambahan pada posisi leher. Pertanyaan keenam menganalisis tentang derajat pergerakan leher serta gerakan lain yang dilakukan leher saat aktivitas berlangsung. Ketujuh, posisi punggung & gerakan tambahan pada punggung. Ketujuh, menganalisis derajat posisi punggung serta gerakan tambahan lain yang dilakukan punggung ketika makan sambil duduk di kursi.

Pertanyaan kedelapan, posisi kaki saat beraktivitas. Pertanyaan kedelapan menganalisis postur kaki saat aktivitas berlangsung. Kesembilan, penggunaan otot pada leher, punggung, dan kaki. Pertanyaan kesembilan ini menganalisis postur kaki saat melakukan aktivitas makan di meja makan. Kesepuluh, beban yang ditopang oleh leher, punggung, dan kaki saat beraktivitas. Pertanyaan kesepuluh ini menganalisis tentang beban yang dibawa oleh leher, punggung, dan kaki saat melakukan aktivitas makan.

Setelah melakukan analisis pada semua anggota badan bagian atas, kamu bisa melihat hasil skor pada kolom RULA score. RULA score ini menunjukkan nilai postur yang kita sarankan atau perlu kamu ubah agar tidak mengakibatkan risiko gangguan kesehatan di masa depan.

SKOR RULA LEVEL RISIKO AKSI
1 atau 2 Dapat diabaikan Postur dapat diterima
3 atau 4 Rendah Mungkin diperlukan tindakan
5 atau 6 Sedang perlu tindakan secepatnya
7 Tinggi Perlu tindakan sekarang.

Metode RULA memiliki kategori skor yang berbeda dengan metode REBA. Jika kamu melihat hasil analisis RULA pada gambar seperangkat kursi (45 cm) dan meja (75 cm) di atas, kursi makan yang kamu pasangkan dengan meja makan menghasilkan skor RULA 3. Artinya, seperangkat furniture tersebut memiliki level risiko yang rendah jika kita pasangkan, sehingga masih dalam taraf aman untuk kamu gunakan saat aktivitas makan. Furniture sudah memenuhi standar ergonomi yang ideal dan nyaman.

Analisis Postur Tubuh Menggunakan Metode REBA

ergonomis - reba

Kamu bisa memilih contoh aktivitas menata pakaian dan barang-barang di dalam lemari. Aktivitas ini menggunakan metode REBA karena mengandalkan keseluruhan anggota badan. Pertanyaan dalam metode REBA sebagian sama dengan analisis RULA. Tambahannya, dalam metode REBA dilakukan analisis pada posisi kaki dan genggaman.

Pertama, posisi kaki & gerakan tambahan pada kaki. Pertanyaan ini menganalisis posisi kaki, tegak atau salah satu terangkat, serta besar derajat pada posisi kaki saat melakukan aktivitas menata pakaian dan barang-barang di dalam lemari. Kedua, genggaman saat beraktivitas. Pertanyaan ini menganalisis tentang level genggaman yang kamu lakukan saat melakukan aktivitas, lemah atau kuat.

Setelah melakukan analisis postur tubuh menggunakan metode REBA, kemudian akan muncul skor pada kolom REBA score. Skor ini menunjukkan nilai postur yang kita sarankan atau perlu kamu ubah agar tidak mengakibatkan risiko gangguan kesehatan di masa depan.

SKOR REBA LEVEL RISIKO AKSI
1 Dapat diabaikan Postur dapat diterima
2-3 Rendah Mungkin diperlukan tindakan
4-7 Sedang Perlu tindakan
8-10 Tinggi Perlu tindakan secepatnya
11-15 Sangat Tinggi Perlu tindakan sekarang.

Jika kamu melihat hasil analisis REBA pada gambar aktivitas menggunakan lemari di atas, lemari dengan ketingginan 160 cm menghasilkan skor REBA 2. Artinya, lemari tersebut memiliki level risiko rendah saat kamu gunakan untuk aktivitas penataan pakaian atau barang-barang. Lemari sudah memenuhi standar ergonomi ideal dan nyaman untuk kamu gunakan bagi seseorang dengan tinggi badan kurang lebih 160 cm.

Standar ergonomis ini tidak hanya berlaku pada furniture seperti kursi, meja, atau lemari. Pemasangan rak dinding dan produk gantung lainnya juga memerlukan standar ergonomis agar nyaman saat digunakan. Standar ergonomis yang tidak kita sesuaikan dengan kebutuhan juga akan menyulitkan penggunanya. Maka, menyesuaikan isi hunian dengan kebutuhan pengguna dapat memberikan skor atau angka yang lebih sesuai. Penghuni rumah dapat lebih merasakan kenyamanan saat beraktivitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *