Bila kita artikan secara sederhana, Zoom-able lifestyle adalah gaya hidup masyarakat yang banyak dipengaruhi oleh aplikasi sejenis Zoom untuk virtual meeting. Memang tidak selalu orang menggunakan Zoom, tetapi kami memilih nama aplikasi ini untuk merepresentasikan gaya hidup baru. Dipengaruhi di sini diartikan sebagai ketergantungan oleh aplikasi semacam ini.
Zoom-able lifestyle sendiri akan menjadi sebuah “the new normal” atau normalitas baru ke depan. Mengapa? Pertama, meskipun orang akan mulai melakukan aktivitas dengan normal, WFH akan menjadi working culture yang tak bisa dielakkan di masa depan. Kedua, Zoom-able lifestyle tidak hanya berlaku untuk kehidupan kerja, melainkan juga aktivitas lain. Di antaranya ialah business meeting, learning & training, business sharing & seminar, virtual date dan virtual reunion. Karena aktivitas ini kian intens, dekorasi rumah pun mulai berubah.
Meskipun sejak revolusi media sosial 10 tahun lalu, orang sudah memperhatikan rumah sebagai part of personal show agar bisa dilihat (to be seen) dan budaya kerja ala startup yang membiasakan virtual meeting untuk efisiensi, kenyataannya ini berlaku belum masal. Adanya pandemi Covid-19, rupanya kian ‘mengakselerasi’ home exposure di jagat media. Mau tidak mau, kita pun berbenah. Dekorasi dan furnitur yang menarik dinilai akan menciptakan daya tarik sehingga lookable atau Instagramable. Yang paling terasa ialah bagaimana saat orang berlebaran, semua memakai aplikasi virtual meeting untuk silaturahmi. Dengan demikian, ini menjadi kebiasaan baru.
Menurut banyak kalangan pakar interior, ada dua bagian yang sejak pandemi Covid-19 orang mulai berbenah. Pertama, desk, di mana ini melingkupi meja kerja, kursi, rak dinding, ornamen, dan lainnya. Pembenahan pada working desk dilakukan untuk mendorong kenyamanan sehingga memacu produktivitas. Kedua, adanya WFH mendorong orang untuk menciptakan ambience yang sedap dipandang. Dari sini, tidak hanya area meja kerja yang penting, tetapi juga lingkungan sekitar yang kemungkinan akan terekspose media saat virtual meeting, seperti ruang tamu, dapur, open space, dan lainnya.
Daftar isi
Convenient Deks Boosts Productivity
Di era Zoom-able lifestyle, di mana WFH menjadi kenyataan baru, maka penting bagi mereka untuk menciptakan meja kerja nyaman. Bagaimana mengukur tingkat kenyamanan? Ini sangat relatif. Setidaknya, ini bergantung pada personal identity dan aspirasinya. Apabila kita petakan secara sederhana, akan terlihat ada tiga personal jobs yang populer yakni creative worker, entrepreneur dan professional officer.
Creative Worker | Entrepreneur | Professional Officer | |
Identity | Artsy & Fun | Efficient & Like to Shares | Elegant & Professional Look |
Characteristics | • Audio-friendly (kerja sambil dengerin musik atau nontong film) • Suka nge-games (target bisa diatur, asal kerja sambil rileks) • Suka memajang barang-barang etnik • Full poster kreatif atau rebel seperti Chairil Anwar, Soe Hok Gie, Iwan Fals, dll. | • Suka learning & sharing (jadi peserta kelas seminar/training dan pembicara komunitas) • Sering meeting & networking (ajang penjajakan kolaborasi atau prospecting) • Poster motivasi, inovasi dan kewirausahaan Steve Jobs, Bil Gates, Warren Buffet, dll. | • Meja kerja WFH ingin terlihat elegan (bila virtual meeting, tidak malu di mata kolega) • Suka memajang aksesoris di area meja kerja agar terlihat cantik • Working desk mampu menampung berbagi kebutuhan penyimpanan dokumen |
5 Zoom-able Activities
Berdasarkan pengamatan kami, ada lima aktivitas yang suka dilakukan oleh masyarakat saat WFH. Bila saya rangkum, kelima aktivitas itu terlihat pada tabel di bawah ini dan apa saja pilihan yang tepat untuk.
Activities | Background Options | Appearance |
Business Meeting | Indoor Plant/Rack Organizer | Elegant & Casual |
Learning & Training | Sofa | Curious & Relax |
Business Sharing & Seminar | Bookshelves/Standing Lamp | Knowledgeable |
Virtual Date | Beautiful Wall Shelves | Fun |
Virtual Reunion | Kitchen Set | Casual |
Business Meeting
Karena diberlakukannya WFH, maka meeting kantor merupakan agenda harian yang biasa dilakukan. Baik untuk meeting perencanaan, koordinasi eksekusi, review ataupun aktivitas lain. Dalam kasus business meeting, kita bisa memilih latar indoor plant yang ada di belakang office chair. Mengapa indoor plant? Kesan yang ditampilkan ialah elegan dan kasual, tanpa menghilangkan profesionalisme.
Virtual Learning
Bagi anak, masa pandemi Covid-19 ialah virtual learning. Dan, bagi kaum profesional dan pelaku usaha, masa pagebluk ini menjadi ajang untuk recharge. Selain banyak versi gratisan atau bayarnya lebih murah, virtual learning & training dinilai lebih efektif karena durasi waktu yang diikuti lama, bisa multitasking (meskipun baiknya dihindari), fokus pada how-to, dan belajar dengan nuansa santai. Agar kegiatan learning Anda nyaman, #TemanUwitan bisa memilih sofa dan ornamen di sekitarnya untuk menjadi background, seperti di bawah.
Business Sharing & Seminar
Bagi #TemanUwitan yang suka berbagi, mungkin sudah terbiasa melakukan aktivitas knowledge sharing melalui berbagai platform. Setelah adanya IG Live ataupun YouTube, ini memudahkan orang untuk membuat broadcast channel yang memasarkan kontennya secara luas. Agar penampilan Anda oke di acara sharing, ada baiknya mempertimbangkan beberapa furnitur yang bisa menambah kesan bagus. Dari sisi backround, ada baiknya menggunakan bookshelves yang memajang buku bacaan dan standing lamp, sehingga terkesan knowledgeable dan enlightenment.
Virtual Date
Tak sedikit di kalangan netizen yang gara-gara Covid-19 memilih untuk virtual date agar bisa mengobati rasa kangen. Untuk menambah suasana romantis, kita bisa menampilkan background yang bernuansa romantic, dengan warna ceria dan kombinasi ornamen artistik. Cara sederhana agar tidak malu-maluin di depan pacar, kita bisa bersandar ke sofa rotan dengan latar wallpaper atau rak dindingdan ladder hanger yang ditata bersama ornamen-ornamen indah.
Virtual Reunion
Untuk mengusir kebosanan akibat lama #dirumahaja, banyak warganet untuk melakukan virtual reunion dengan teman sekolah, mantan rekan kerja ataupun kawan bermain kecil. Apapun diceritakan, asal menyenangkan. Karena kopdar bersama teman, mungkin kita bisa merepresentasikan sisi santai dengan menampilkan kitchen set.