Interior Hunian

Interior Hunian Minimalis Tropis yang Nyaman

Interior Hunian Minimalis Tropis yang Nyaman – Indonesia merupakan salah satu negara di zona iklim tropis. Seperti yang teman uwitan rasakan, keadaan cuaca di Indonesia cenderung panas. Bagi sebagian besar orang, cuaca panas merupakan salah satu masalah pada rumah tropis. Bentuk arsitektur dan penataan furniture interior hunian bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi keadaan iklim tropis.

Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kita pahami bersama tentang iklim tropis!

Suhu Udara

Iklim tropis memiliki suhu rata-rata yang relatif tinggi. Hal ini karena matahari berada pada posisi vertikal. Namun, secara umum suhu iklim tropis cenderung sehat. Perubahan suhu tidak terlalu buruk. Suhu rata-rata di iklim tropis adalah 20-30°C. Amplitudo suhu tahunan rata-rata relatif kecil. Pada daerah yang memasuki ekuator, amplitudonya mencapai 1-5 °C.

Tekanan Udara

Wilayah yang memiliki iklim tropis memiliki tekanan udara yang cenderung rendah. Kalaupun ada perubahan, perbedaan perubahannya cukup beraturan.

Curah Hujan

Iklim tropis memiliki data curah hujan per tahun yang lebih panjang dan tinggi jika kita bandingkan dengan iklim lainnya. Curah hujan yang cenderung tinggi cukup mempengaruhi kesuburan tanah tropis. Oleh karena itu sangat cocok kita gunakan sebagai lahan pertanian.

Peredaran Matahari

Ciri khas iklim tropis adalah rotasi vertikal matahari. Karena iklim tropis, daerah ini mendapat banyak sinar matahari sepanjang tahun. Sebagai hasil dari gerakan siklus matahari, iklim tropis memiliki dua musim: musim hujan dan musim kemarau. Penguapan air laut juga tinggi di iklim tropis. Maka tak heran jika di daerah tersebut banyak terdapat awan.

Tanaman

Wilayah beriklim tropis kering biasanya mempunyai banyak savana. Iklim tropis basah membuat suatu wilayah ditumbuhi banyak tanaman hijau yang lebat. Wilayah ini mampu mempengaruhi perubahan iklim yang sangat signifikan.

Nah, setelah kita mengetahui ciri-ciri dari iklim tropis kita akan membahas rumah dan interior yang cocok di iklim tropis.

“Ya ampun gerah banget rasanya!” mungkin buat kita masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan keluhan seperti itu. Cuaca yang cukup panas membuat rumah pada iklim tropis memerlukan penyesuaian agar tetap nyaman untuk ditempati.

Ren Katili adalah salah satu arsitek yang sudah sering menangani desain rumah tropis. Ren mengungkapkan bahwa rumah tropis memiliki konsep sederhana, yaitu dapat merespon lima elemen iklim tropis.

Elemen tropis tersebut antara lain mereduksi tingginya radiasi matahari, meredam tingginya suhu rumah, mencegah terjadinya kelembaban udara tinggi, melindungi rumah dari curah hujan, dan menyeimbangkan sirkulasi udara.

Uwitan mau share beberapa pertimbangan rumah tropis yang nyaman untuk ditempati.


  1. Plafon yang tinggi

Banyak sekali desain rumah “mungil” yang kita jumpai di Indonesia. Alih-alih menyelesaikan masalah keterbatasan lahan, banyak dari desain rumah “mungil” memiliki ketinggian plafon dengan ketinggian yang “mungil” juga. Jarak ideal plafon ke lantai minimal 2,75m. Dengan memenuhi aspek tersebut, dapat dipastikan rumah menjadi memiliki sistem sirkulasi udara yang baik.

Memiliki ketinggian plafon yang ideal, rumah menjadi memiliki ruang gerak udara yang luas dan udara menjadi bebas bersirkulasi. Selain itu, aliran endapan panas dari area bawah atap dapat dikurangi.


  1. Sistem ventilasi silang

Terdapat cara lain untuk memaksimalkan sirkulasi udara pada rumah tropis yaitu dengan membuat sistem ventilasi silang. Apa itu ventilasi silang? Ventilasi silang merupakan sistem ventilasi dengan dua bukaan baik itu pintu ataupun jendela yang saling berhadapan pada suatu ruangan. Sistem seperti ini memanfaatkan gerakan udara yang mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah.


  1. Penggunaan material alami

Material juga menjadi salah satu elemen penting terutama pada interior hunian. Penggunaan material alam dapat membantu meredam panas seperti kayu khususnya kayu pinus dan bambu, bahkan beberapa material ada yang memiliki kemampuan menyerap panas seperti batu alam.

Selain interior kamu juga bisa memanfaatkan material alam pada bangunan rumah. Sebagai contohnya, Anda bisa memilih material atap yang memantulkan panas, seperti atap sirap, atap genteng tanah liat, dan atap berbahan beton. Untuk material lain, Anda juga bisa menggunakan material kayu yang bisa meredam suhu panas dalam ruangan dan membuat rumah tropis Anda terasa dingin.


  1. Mengurangi penggunaan elektronik pada siang hari

Benda elektronik mengeluarkan energi panas saat digunakan, secara otomatis akan membuat ruangan juga terasa panas. Untuk menguranginya, desain rumah tropis yang diterapkan haruslah desain yang meminimalisasi penggunaan benda elektronik tersebut, seperti desain rumah yang “terang” dan lapang, ukuran jendela yang besar, serta tidak terlalu sumpek, sehingga Anda tak perlu menggunakan banyak lampu dan AC di siang hari.


  1. Pertimbangan penggunaan unsur air buatan

Banyak orang awam yang salah paham tentang penggunaan elemen air di rumah tropis. Tentunya keberadaan kandungan air atau kolam buatan seringkali dianggap sebagai salah satu hal terpenting yang bisa mendinginkan sebuah rumah. Tidak terlalu dingin, tetapi penerapan kolam buatan yang salah hanya akan membuat rumah anda lebih panas, dan lebih lembab. Mengapa ini terjadi? Menurut sifat dasarnya, air menguap ketika terkena panas? Semakin banyak uap air yang menguap, seperti pada kolam buatan yang terkena sinar matahari langsung, semakin banyak kandungan uap air di udara. Jadi, kelembapan udara semakin tinggi. Namun jika Anda masih ingin menambahkan kolam buatan, letakkan di tempat teduh yang dikelilingi pepohonan rimbun agar sinar matahari tidak langsung mengenai kolam anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *