Masjid Mantingan: Perpaduan Seni Ukir Berbagai Budaya

Masjid Mantingan adalah salah satu masjid kuno di daerah Jepara, Jawa Tengah yang terletak di Desa Mantingan atau sekitar 5 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara. Masjid ini diperkirakan sudah ada sejak 1559 Masehi dan sampai hari ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah dan cagar budaya. Masjid Mantingan dibangun di lahan dengan lereng …

Continue reading →

Nyirib: Tradisi Sunda Menyambut Ramadan yang Tidak Lagi Lestari

Nyirib adalah tradisi masyarakat Sunda yang dilakukan secara bergotong royong untuk menangkap ikan saat menjelang puasa tiba. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh banyak masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai. Nyirib atau yang juga akrab dikenal dengan marak laut diadakan saat sejak pagi buta dan dimulai dengan ritual doa. Sayangnya tradisi yang menjadi …

Continue reading →

Uskup Sowada: Misionaris yang Memperkenalkan Seni Ukir Asmat ke Dunia

Sekilas tentang Uskup Sowada Mgr. Alphonsus Augustus Sowada OSC adalah seorang misionaris Katolik kelahiran Colorado yang menjadi uskup pertama di Keuskupan Agats dan ia hadir di tengah-tengah masyarakat Asmat di Papua. Setelah menerima tahbis menjadi imam di Indiana pada 1958, ia meraih gelar Master dengan fokus studi antropologi budaya di Universitas Katolik Amerika pada 1961. …

Continue reading →

Belum ke Bali jika Belum Membeli Kaos Barong

Saat berlibur ke Pulau Bali, apakah kamu menyempatkan diri untuk membeli kaos barong? Rasanya kurang lengkap jika ke Bali namun tidak membeli kaos barong yang dominan dijual di pusat-pusat perbelanjaan oleh-oleh Bali. Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa kaos ini bisa dijual di banyak tempat? Ternyata kisah barong memiliki kisah yang tertulis di sebuah lontar di …

Continue reading →

Tjong A Fie: Sang Dermawan yang Membentuk Wajah Medan

Medan adalah salah satu kota besar di Indonesia yang menjadi tempat tinggal bagi banyak etnis mulai dari Melayu, Batak dengan enam etnisnya (Karo, Pakpak, Simalungun, Toba, Angkola, Mandailing), Minang, Jawa, Aceh, Sunda, Gayo, Bali, Arab, Tamil, dan Tionghoa. Masyarakat lokal dan pendatang bersama-sama membangun kota Medan hingga hari ini. Jika berbicara tentang Tionghoa, maka masyarakat …

Continue reading →

Boraspati: Ornamen yang Mampu Memberi Perlindungan

Kehidupan manusia tidak lepas dari alam. Air, tanah, binatang, dan tumbuhan menjadi unsur bagian penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Unsur-unsur tersebut bahkan hadir di banyak kepercayaan masyarakat di Nusantara. Jenis-jenis binatang tertentu seringkali dituangkan dalam ekspresi religi maupun seni, salah satunya adalah binatang melata seperti cicak/kadal/biawak. Menurut R.P. Soejono yaitu seorang bapak arkeolog yang berperan …

Continue reading →

Lasem: Tiongkok Kecil di Pantai Utara Jawa

Pada masa Kerajaan Majapahit, Lasem yang terletak di Kabupaten Rembang adalah sebuah wilayah yang subur dan makmur. Lasem menjadi salah satu pintu masuk utama banyaknya pedagang luar yang masuk ke Pulau Jawa. Sejak abad ke-17, pedagang Tiongkok mendominasi Lasem di bidang perdagangan. Pedagang kaya dari Cina banyak mendiami pesisir Lasem lalu hadir berbagai bangunan dengan …

Continue reading →

Bening Aban: Gendongan Bayi Pelindung dari Roh Jahat

Bening aban adalah alat gendongan bayi yang digunakan oleh masyarakat suku Dayak, Kalimantan yang memiliki ornamen yang dipercaya untuk melindungi bayi dari roh jahat. Alat ini digunakan oleh bayi yang berusia 6 bulan hingga sekitar 1,5 tahun. Bening aban cukup membantu orang tua bayi karena selain untuk menggendong bayi, para orang tua juga tetap bisa …

Continue reading →

Warisan Megalitik di Hilisimaetano, Pulau Nias yang Telah Terkikis

Hilisimaetano adalah salah satu desa adat di selatan Pulau Nias yang masih memiliki warisan peninggalan megalitikum. Jika masyarakat Indonesia sudah akrab dengan lompat batu, maka kita akan mencoba melihat sisi lain yang belum banyak dilihat oleh masyarakat Indonesia yaitu kursi batu yang bentuknya unik karena menunjukkan adanya makna atau simbol-simbol status sosial.  Hari ini mungkin …

Continue reading →

Zoetmulder: Pastor Belanda yang Mengagumi Studi Jawa Kuno

Petrus Josephus Zoetmulder S.J lahir di keluarga yang sangat taat dengan ajaran Katolik pada 29 Januari 1906 di Utrecht, Belanda. Sejak kecil ia sudah berniat untuk mengabdikan diri menjadi pastor. Selain menekuni pelajaran agama, Zoetmulder sangat memiliki ketertarikan yang kuat terhadap ilmu bahasa, sejarah, dan tata negara. Untuk memperdalam minatnya dalam ilmu agama, ia mengikuti …

Continue reading →